Halaman

Apakah ini bermanfaat untuk anda?

Sabtu, 05 Januari 2013

11 Momen Mengejutkan Sepakbola Nasional Selama 2012

SEPAKBOLA merupakan olahraga yang sarat dengan kejutan. Bahkan kejutan demi kejutanlah yang membuat sepak bola menjadi olahraga paling populer di planet bumi. Di Indonesia, kejutan tak hanya terjadi di lapangan hijau, namun juga di luar lapangan.
Kejutan apa saja yang terjadi di sepakbola Indonesia selang tahun 2012?
1. Indonesia dibantai Bahrain

Timnas Garuda kalah, mungkin bukan berita baru. Namun dibantai habis? Itu baru kejutan. Indonesia dibantai Bahrain dalam laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia Grup E. Para pemain yang semuanya alumnus IPL belum mampu menanggung beban berat dan harus menerima kenyataan dipermalukan dengan skor telak 10-0.
Kekalahan 10-0 di pentas resmi internasional merupakan rekor bagi Indonesia yang mungkin akan bertahan dalam jangka waktu lumayan lama.
2. Pemain sepakbola terlibat mafia?

Pasca-kekalahan menyesakkan timnas Garuda, sebuah media online mempublikasi wawancara dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang menyatakan pemain senior Indonesia tidak dipanggil memperkuat timnas karena terlibat mafia.
Dalam konferensi pers Djohar Arifin membantah kalau pernah mengatakan hal itu dan menyebutnya sebagai fitnah. Djohar bahkan mengancam akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
Wartawan yang mempublikasi berita itu, Muchlis Hasyim bersikeras bahwa apa yang dipublikasi itu valid dan menyatakan siap melayani gugatan Djohar.
Hingga menjelang berakhirnya tahun 2012, tak ada informasi kalau Djohar Arifin benar-benar melaporkan Muchlis ke polisi.
3. KPSI jadi PSSI

Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) menggelar kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol, Maret 2012 dan menghasilkan ‘kepengurusan PSSI’ dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti didapuk sebagai Ketua. Media massa kemudian menyebut PSSI versi KPSI ini sebagai ‘PSSI Ancol’.
Namun istilah ‘PSSI Ancol’ tidak bertahan lama setelah FIFA secara resmi menyebut bahwa federasi sepakbola Indonesia yang diakui adalah PSSI yang dipimpin Djohar Arifin. PSSI Ancol pun kembali ke istilah lamanya, KPSI.
4. KPSI bentuk timnas tandingan

Menjelang persiapan Piala AFF, KPSI, yang masih merasa sebagai ‘PSSI’ membentuk tim nasional tandingan. Timnas ini (yang kemudian populer dengan sebutan TRG alias The Real Garuda) dilatih oleh Alfred Riedl, dan melakukan pemusatan latihan layaknya timnas asli.
Tim TRG bahkan sempat melakukan uji coba ke Australia. Sampai sekarang, berbagai pernik yang menimpa TRG di Australia, seperti insiden taksi, salah kostum dan salah jumlah pemain, masih menjadi bahan olok-olok pendukung PSSI di sejumlah jejaring sosial.
5. PSSI tantang KPSI ‘perang’
Di awal November  PSSI membuat kejutan dengan melaporkan KPSI ke pihak kepolisian terkait dugaan pemakaian logo dan kop surat PSSI. Langkah ini dianggap sebagai ‘pernyataan perang terbuka’ pada KPSI. Sayang, setelah itu, publik belum mendengar bagaimana perkembangan kasusnya. Belum jelas apakah  Tigorshalom Boboy, oknum KPSI yang dilaporkan ke polisi karena mengaku sebagai  Plt Sekjen PSSI sudah diperiksa atau ditahan oleh polisi.
6. Aksi koboy Diego Michiels

Diego Michiels membuat kejutan dengan aksi koboinya, yang menganiaya Mef Paripurna di sebuah diskotik. Kasus ini menjadi perhatian nasional setelah Diego ditahan polisi. Pasalnya, Diego merupakan salah satu pilar timnas yang disiapkan ke Piala AFF.
Berbagai isu dan gosip sempat muncul pasca-penahanan Diego, seperti adanya rekayasa. Belakangan terbukti bahwa pernyataan simpati pada Diego semata diberikan agar yang bersangkutan mendapat penangguhan penahanan supaya bisa memperkuat timnas. Setelah PSSI secara resmi menegaskan bahwa Diego disoret dari skuad Piala AFF, suara-suara yang tadinya bersimpati pada Diego seperti lenyap ditelan angin.
7. Timnas Garuda keok di Piala AFF

Piala AFF menjadi pertaruhan bagi timnas Garuda, terutama karena berbagai kendala yang dihadapi, termasuk enggannya pemain ISL memeperkuat tim. Sama seperti laga melawan Bahrain, publik sepakbola Indonesia terpecah dua. Sebagian berharap (dan berdoa) semoga timnas Garuda kalah. Sebagian lagi berharap (dan berdoa) semoga timnas Garuda berjaya.
Kejutan terjadi ketika ‘doa’ pihak yang menginginkan timnas kalah ternyata dikabulkan. Pemain IPL yang didukung Bambang Pamungkas dan beberapa pemain naturalisasi tak mampu membawa timnas Garuda ke babak semi final setelah dikandaskan Malaysia pada laga penentuan.
8. Diego Mendieta meninggal

Tragedi menyelimuti dunia sepakbola Indonesia setelah meninggalnya Diego Mendieta, pemain asal Paraguay yang memperkuat Persis Solo versi PT LI. Diego meninggal karena sakit berkepanjangan, dan tak mampu membayar biaya pengobatan karena gajinya selama berbulan-bulan belum dibayar pihak klub.
Meninggalnya Diego dibahas banyak pihak, sekaligus membuka ‘kotak pandora’ yang selama ini ditutup-tutupi. bahwa ternyata masih banyak pemain sepak bola yang gajinya di  musim lalu belum dibayar lunas oleh klub.
9. Menpora Andi Malarangeng mundur

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng membuat kejutan dengan menyatakan mundur. Malarangeng mundur hanya beberapa saat setelah dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK. Malarangeng adalah menteri aktif pertama yang mundur setelah dinyatakan sebagai tersangka.
Sebelum mundur, Malarangeng menjadi obyek caci-maki pendukung PSSI karena kebijakannya yang enggan mengucurkan dana untuk timnas yang disiapkan ke Piala AFF. Nasionalisme Malarangeng bahkan dihubung-hubungkan dengan kumisnya, hehehe…
10. MoU melanggar statuta?
Sekjen PSSI Halim Mahfudz membuat kejutan ketika mengatakan, Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani PSSI dengan KPSI di bawah supervisi FIFA dan AFC melanggar statuta. Dalam MoU ditegaskan bahwa kongres untuk menyelesaikan kisruh sepakbola harus mengacu ke peserta Kongres Solo. Sementara menurut statuta, peserta kongres adalah mereka yang hadir pada kongres sebelumnya (dalam hal ini kongres Palangkaraya).
Halim Mahfudz secara tersirat menyatakan bahwa perwakilan PSSI yang dulu menandatangani MoU tak memahami statuta. Padahal, yang menandatangani MoU di Kuala Lumpur tak lain Ketua PSSI Djohar Arifin sendiri!!
11. KONI bentuk timnas

Di penghujung tahun, KONI Pusat membuat kejutan ketika mengumumkan rencana membentuk tim nasional, yang akan berlaga di Sea Games 2013 Myanmar. Ketua KONI Pusat, Tono Suratman mengatakan, rencana itu digagas karena sebagai pengendali Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), KONI memiliki kebijakan mengenai persiapan SEA Games.
Sebagai pelatih, KONI menyiapkan nama Rahmad Darmawan, yang juga membesut timnas pada Sea Games 2011 di Jakarta. Seperti bisa diduga, rencana KONI ini mengundang reaksi keras dari PSSI dan pendukungnya.
***
Tentu, sangat banyak kejutan yang terjadi di sepakbola Indonesa selang 2012. Sebelas kejutan yang dibahas dalam tulisan ini adalah yang sempat teringat, hehehe….
Di tahun 2013 mendatang, kejutan apa lagi yang akan terjadi? Apakah kejutannya berupa berita gembira, timnas Indonesia bisa mengalahkan Irak, Arab Saudi dan Cina hingga bisa lolos ke babak utama Piala Asia? Apakah kejutannya berupa sanksi FIFA? Apakah kejutannya berupa bubarnya KPSI?
 http://olahraga.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar