SEPAKBOLA merupakan olahraga yang sarat
dengan kejutan. Bahkan kejutan demi kejutanlah yang membuat sepak bola
menjadi olahraga paling populer di planet bumi. Di Indonesia, kejutan
tak hanya terjadi di lapangan hijau, namun juga di luar lapangan.
Kejutan apa saja yang terjadi di sepakbola Indonesia selang tahun 2012?
1. Indonesia dibantai Bahrain
Timnas Garuda kalah, mungkin bukan
berita baru. Namun dibantai habis? Itu baru kejutan. Indonesia dibantai
Bahrain dalam laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia Grup
E. Para pemain yang semuanya alumnus IPL belum mampu menanggung beban
berat dan harus menerima kenyataan dipermalukan dengan skor telak 10-0.
Kekalahan 10-0 di pentas resmi
internasional merupakan rekor bagi Indonesia yang mungkin akan bertahan
dalam jangka waktu lumayan lama.
2. Pemain sepakbola terlibat mafia?
Pasca-kekalahan menyesakkan timnas
Garuda, sebuah media online mempublikasi wawancara dengan Ketua Umum
PSSI Djohar Arifin yang menyatakan pemain senior Indonesia tidak
dipanggil memperkuat timnas karena terlibat mafia.
Dalam konferensi pers Djohar Arifin membantah
kalau pernah mengatakan hal itu dan menyebutnya sebagai fitnah. Djohar
bahkan mengancam akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
Wartawan yang mempublikasi berita itu, Muchlis Hasyim bersikeras bahwa apa yang dipublikasi itu valid dan menyatakan siap melayani gugatan Djohar.
Hingga menjelang berakhirnya tahun 2012, tak ada informasi kalau Djohar Arifin benar-benar melaporkan Muchlis ke polisi.
3. KPSI jadi PSSI
Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia
(KPSI) menggelar kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol, Maret 2012 dan
menghasilkan ‘kepengurusan PSSI’ dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti
didapuk sebagai Ketua. Media massa kemudian menyebut PSSI versi KPSI ini
sebagai ‘PSSI Ancol’.
Namun istilah ‘PSSI Ancol’ tidak
bertahan lama setelah FIFA secara resmi menyebut bahwa federasi
sepakbola Indonesia yang diakui adalah PSSI yang dipimpin Djohar Arifin.
PSSI Ancol pun kembali ke istilah lamanya, KPSI.
4. KPSI bentuk timnas tandingan
Menjelang persiapan Piala AFF, KPSI,
yang masih merasa sebagai ‘PSSI’ membentuk tim nasional tandingan.
Timnas ini (yang kemudian populer dengan sebutan TRG alias The Real
Garuda) dilatih oleh Alfred Riedl, dan melakukan pemusatan latihan
layaknya timnas asli.
Tim TRG bahkan sempat melakukan uji coba
ke Australia. Sampai sekarang, berbagai pernik yang menimpa TRG di
Australia, seperti insiden taksi, salah kostum dan salah jumlah pemain,
masih menjadi bahan olok-olok pendukung PSSI di sejumlah jejaring
sosial.
5. PSSI tantang KPSI ‘perang’
Di awal November PSSI membuat kejutan
dengan melaporkan KPSI ke pihak kepolisian terkait dugaan pemakaian logo
dan kop surat PSSI. Langkah ini dianggap sebagai ‘pernyataan perang
terbuka’ pada KPSI. Sayang, setelah itu, publik belum mendengar
bagaimana perkembangan kasusnya. Belum jelas apakah Tigorshalom Boboy,
oknum KPSI yang dilaporkan ke polisi karena mengaku sebagai Plt Sekjen
PSSI sudah diperiksa atau ditahan oleh polisi.
6. Aksi koboy Diego Michiels
Diego Michiels membuat kejutan dengan
aksi koboinya, yang menganiaya Mef Paripurna di sebuah diskotik. Kasus
ini menjadi perhatian nasional setelah Diego ditahan polisi. Pasalnya,
Diego merupakan salah satu pilar timnas yang disiapkan ke Piala AFF.
Berbagai isu dan gosip sempat muncul
pasca-penahanan Diego, seperti adanya rekayasa. Belakangan terbukti
bahwa pernyataan simpati pada Diego semata diberikan agar yang
bersangkutan mendapat penangguhan penahanan supaya bisa memperkuat
timnas. Setelah PSSI secara resmi menegaskan bahwa Diego disoret dari
skuad Piala AFF, suara-suara yang tadinya bersimpati pada Diego seperti
lenyap ditelan angin.
7. Timnas Garuda keok di Piala AFF
Piala AFF menjadi pertaruhan bagi timnas
Garuda, terutama karena berbagai kendala yang dihadapi, termasuk
enggannya pemain ISL memeperkuat tim. Sama seperti laga melawan Bahrain,
publik sepakbola Indonesia terpecah dua. Sebagian berharap (dan berdoa)
semoga timnas Garuda kalah. Sebagian lagi berharap (dan berdoa) semoga
timnas Garuda berjaya.
Kejutan terjadi ketika ‘doa’ pihak yang
menginginkan timnas kalah ternyata dikabulkan. Pemain IPL yang didukung
Bambang Pamungkas dan beberapa pemain naturalisasi tak mampu membawa
timnas Garuda ke babak semi final setelah dikandaskan Malaysia pada laga
penentuan.
8. Diego Mendieta meninggal
Tragedi menyelimuti dunia sepakbola
Indonesia setelah meninggalnya Diego Mendieta, pemain asal Paraguay yang
memperkuat Persis Solo versi PT LI. Diego meninggal karena sakit
berkepanjangan, dan tak mampu membayar biaya pengobatan karena gajinya
selama berbulan-bulan belum dibayar pihak klub.
Meninggalnya Diego dibahas banyak pihak,
sekaligus membuka ‘kotak pandora’ yang selama ini ditutup-tutupi. bahwa
ternyata masih banyak pemain sepak bola yang gajinya di musim lalu
belum dibayar lunas oleh klub.
9. Menpora Andi Malarangeng mundur
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi
Malarangeng membuat kejutan dengan menyatakan mundur. Malarangeng mundur
hanya beberapa saat setelah dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi
oleh KPK. Malarangeng adalah menteri aktif pertama yang mundur setelah
dinyatakan sebagai tersangka.
Sebelum mundur, Malarangeng menjadi
obyek caci-maki pendukung PSSI karena kebijakannya yang enggan
mengucurkan dana untuk timnas yang disiapkan ke Piala AFF. Nasionalisme
Malarangeng bahkan dihubung-hubungkan dengan kumisnya, hehehe…
10. MoU melanggar statuta?
Sekjen PSSI Halim Mahfudz membuat
kejutan ketika mengatakan, Memorandum of Understanding (MoU) yang
ditandatangani PSSI dengan KPSI di bawah supervisi FIFA dan AFC
melanggar statuta. Dalam MoU ditegaskan bahwa kongres untuk
menyelesaikan kisruh sepakbola harus mengacu ke peserta Kongres Solo.
Sementara menurut statuta, peserta kongres adalah mereka yang hadir pada
kongres sebelumnya (dalam hal ini kongres Palangkaraya).
Halim Mahfudz secara tersirat menyatakan
bahwa perwakilan PSSI yang dulu menandatangani MoU tak memahami
statuta. Padahal, yang menandatangani MoU di Kuala Lumpur tak lain Ketua
PSSI Djohar Arifin sendiri!!
11. KONI bentuk timnas
Di penghujung tahun, KONI Pusat membuat
kejutan ketika mengumumkan rencana membentuk tim nasional, yang akan
berlaga di Sea Games 2013 Myanmar. Ketua KONI Pusat, Tono Suratman
mengatakan, rencana itu digagas karena sebagai pengendali Satuan
Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), KONI memiliki kebijakan
mengenai persiapan SEA Games.
Sebagai pelatih, KONI menyiapkan nama
Rahmad Darmawan, yang juga membesut timnas pada Sea Games 2011 di
Jakarta. Seperti bisa diduga, rencana KONI ini mengundang reaksi keras
dari PSSI dan pendukungnya.
***
Tentu, sangat banyak kejutan yang
terjadi di sepakbola Indonesa selang 2012. Sebelas kejutan yang dibahas
dalam tulisan ini adalah yang sempat teringat, hehehe….
Di tahun 2013 mendatang, kejutan apa
lagi yang akan terjadi? Apakah kejutannya berupa berita gembira, timnas
Indonesia bisa mengalahkan Irak, Arab Saudi dan Cina hingga bisa lolos
ke babak utama Piala Asia? Apakah kejutannya berupa sanksi FIFA? Apakah
kejutannya berupa bubarnya KPSI?
http://olahraga.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar