Gamelan
adalah kesenian asli milik bangsa Indonesia, alat musik dari logam ini dalam
perkembangannya di negeri sendiri seolah dianaktirikan, kadang ia dicap sebagai
seni tradisional masyarakat pinggiran dan ketinggalan jaman. Hal kontras justru
terjadi di Amerika Serikat, alat musik Jawa ini telah menjadi salah satu kurikulum
pedidikan di negeri Paman Sam tersebut.
Pelan tapi
pasti, musik tradisi gamelan dan tarian asal Indonesia yang sudah masuk Amerika
serikat sejak 15 tahun yang lalu, sekarang telah masuk dalam kurikulum
pendidikan di negara Paman Sam ini dari tingkat taman kanak sampai perguruan
tinggi. Simak saja, perguruan tinggi terkemuka seperti UCLA, San Diego,
Berkeley, Wisconsin, Washington sudah menjadikan seni tradisional Jawa ini
menjadi salah satu dari kurikulum mereka dan yang lebih membanggakan lagi adalah
ketika rekaman gendhing/lagu/komposisi gamelan “Puspawarna” dibawa dalam misi
pendaratan manusia pertama di bulan oleh Neil Amstrong dan dikumandangkan
keseluruh dunia.
Walaupun
terlambat, minat masyarakat Amerika akan tradisi kesenian Indonesia ini semakin
lama semakin meningkat, “Musik tradisi gamelan dan tari asal Indonesia ini
memang masuk ke Amerika agak terlambat dibanding budaya tradisi asal negara
lain, namun demikian perkembangannya cukup bagus dan sekarang telah masuk dalam
kurikulum pendidikan di negara adidaya tersebut” kata Direktur Gamelan Sumunar
Indonesia Music and Dance .
Sumunar
Indonesia Music and Dance sendiri merupakan sebuah organisasi seni pertunjukan
yang rata-rata beranggotakan dosen, guru dan mahasiswa secara khusus mempunyai
misi untuk mempromosikan pengetahuan dan apresiasi musik, tari dan budaya
Indonesia melalui pertunjukan dan pembelajaran. Kegiatan organisasi yang
berbasis di Minnesota, Amerika Serikat ini berfokus pada pertunjukan dan
pembelajaran seni karawitan dan tari.
Sudah ada 15
ribu lebih orang Amerika Serikat yang mempelajari gamelan dan tari asal Indonesia.
Presiden
Sumunar Indonesia Music dan Dance, Linda James dalam acara tersebut mengatakan
sampai sekarang ini sudah ada 15 ribu lebih orang Amerika Serikat yang
mempelajari gamelan dan tari asal Indonesia dan mereka sudah mempunyai 15 set
gamelan yang kesemuanya dibeli dari perajin gamelan di Bekonang, Sukoharjo,
Jawa Tengah.
Pada tanggal
5-19 Juli 2010 kemarin, Sebanyak 18 masyarakat Amerika yang tergabung dalam
Sumunar ini mengadakan tour ke Indonesia dengan tujuan mengenal lebih dalam
lagi akan musik tradisi gamelan dan tarian dari negara asalnya, besar harapan
mereka agar kegiatan seni ini bisa melakukan kolaborasi dengan seni Amerika
dengan gamelan yang asalnya dari kesenian Jawa.
Bupati
Karanganyar, Rina Iriani Sri Ratnaningsih, menyambut baik atas kedatangan
rombongan dari Amerika Serikat yang telah mampu menabuh gamelan dan menari
Jawa. “Saya sangat kagum bahwa orang Amerika ternyata juga senang dengan
gamelan dan menari Jawa. Semestinya kita juga malu kalau tidak bisa menabuh
gamelan dan menari”. ungkapnya.
Pada
kesempatan tersebut, Rina juga menawarkan kepada rombongan asal Amerika ini
untuk bisa datang kembali ke Karanganyar dengan membawa peserta yang banyak dan
nanti akan diberikan hiburan berbagai kesenian tradisi Jawa yang lebih lengkap
lagi. Bupati dalam kesempatan tersebut juga ikut menari bersama-sama dengan
para rombongan dari Amerika ini dengan menari Gambyong dan juga menabuh
gamelan.
Tidak hanya
di Amerika Serikat saja, seni tradisi gamelan menjadi primadona, tetapi grup
kesenian dari Jepang pun mendirikan sebuah kelompok gamelan yang diberi nama
Lambangsari Gemakan Gamelan. Tidak ketinggalan juga, arensemen gamelan juga
berhasil mencuri hati masyarakat Norwegia pada saat komunitas pemain gamelan,
Gamelan Shokbreker bermain dengan memadukan antara musik tradisional Gamelan
Indonesia dengan musik jazz kontemporer yang modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar